Minggu, 01 April 2018

15/8 di 2017

Hari ini, saat hiruk pikuk pekerjaan tidak terlalu menyibukkanku. Dengan suasana hati yang mungkin damai namun terasa berat dalam benak. Entah dari bagian sisi pikiranku yang mana, mungkin kamu atau bahkan pikiranku yang lain. Masalah rumit ini nyatanya tidak lagi menjadi beban yang begitu menggangu. Tapi kuakui, sekeras apapun aku mencoba, nama dan bayangmu tak mau beranjak pergi.
" Lalu, aku harus bagaimana? ", kalimat itu terus menerus mengusikku.
Aku hanya mampu diam ditempat, mencoba segala upaya untuk menemui celah agar semua hal menjadi normal.
Bukan bermaksud untuk tidak mengejarmu seperti waktu itu. Hanya saja aku mencoba untuk menyeimbangkan hati dan otakku, agar tidak terus menerus berharap padamu.
Ibarat berlari, awalnya kita memulai dengan langkah yang sama. Namun belakangan, kamu terlalu asik dengan langkahmu dan lupa untuk berhenti. Dan aku dengan bodohnya tetap berusaha mengejarmu dengan segala upaya yang ku punya. Ibarat kata mungkin sudah seringkali aku tertabrak, terjatuh, terpleset, tersandung, tapi kamu tidak pernah menoleh kearahku.
Kadang juga, kamu berlari dengan pelan. Saat aku mulai mendekat dengan langkahmu, lagi-lagi kamu berlari sekuat tenagamu hingga aku sadar bahwa aku mulai lelah untuk berlari. Aku sadar sudah banyak luka.
Dan akhirnya, aku harus berhenti.
Berhenti untuk mengejar kamu, mewujudkan harapan yang kita bangun dan mungkin berhenti menggapai segalanya tentang kamu.
Andai kamu tau, tanpa kamu sadari. Kamu telah membiasakan aku tanpa adanya hadirmu di 24/7 ku seperti biasanya. Yang kamu sulit untuk sadari ialah ketika aku sudah mulai merasa bosan, tapi aku tetap berusaha untuk bertahan. Bodoh memang, tapi apa dayaku? Aku terlalu mendewakan rasa sayangku untukmu. Yang pada akhirnya, kamu anggap perpisahan.





• ide menggunakan kata "Lari" , inspired by OA Raja Ngakak on Line.

Kamis, 15 Maret 2018

NIGHT THOUGHT

been a long time not to see you readers! hope u like it.
not a deep heart just a night thought.
ENJOY! and GOOD NIGHT!



Lantas apa? Bagaimana? Kenapa? Mengapa?
Jika pada akhirnya semua jenis perbaikan diri berakhir dengan kata yang bahkan nalar tidak mampu capai.
Jika pada akhirnya semua pendapat akan berakhir pada sebuah pilihan akhir.
Jika pada akhirnya niat akan menjadi sekedar omong kosong.

Dunia kadang memang selucu itu, sangat jarang mampu diajak berjalan beriringan. Sama seperti layaknya aku dan kamu, yang berkali-kali mencoba untuk selalu beriringan namun tetap saja selalu ada persimpangan yang membuat kita memilih arah yang berbeda. Kamu memilih arah kananmu, dan aku selalu memilih arah kiriku.
Jika kita mampu bertindak sedikit lebih matang, bisa saja kita menemukan arah yang sama. Namun lagi-lagi sulit untuk kita bisa lebih sabar menemukan arah itu dan entah kapan arah itu ditemukan.

Yang mampu kita lakukan pada akhirnya adalah berjalan sendiri dengan arah dan tujuan masing-masing.

Kita bisa saja bertemu dipersimpangan berikutnya!
Iya. Mungkin saja. Jika dijalan yang kita lalui, kita mampu menetapkan hati untuk terus berjalan sesuai kehendak kita. Tapi, jika hati tidak mampu bertahan sejauh itu, kitalah yang pada akhirnya menentukan jalan kita.

Bertemu atau berjalan sendiri?

16/3-12.15




TOP ENTRIES!!

Untukmu yang pernah singgah,

19, 1:37 Kini sudah saatnya kamu menemukan bahagiamu atau lebih tepatnya, kutemukan kamu bahagia. Aku turut berbahagia. Senang ra...