Jumat, 18 Oktober 2019

Untukmu yang pernah singgah,

19, 1:37

Kini sudah saatnya kamu menemukan bahagiamu atau lebih tepatnya, kutemukan kamu bahagia.
Aku turut berbahagia.

Senang rasanya melihatmu menemukan seseorang yang jauh lebih baik dariku. Semoga saja dia tidak mematahkan hatimu sepertiku. 

Sibodoh ini akhirnya menyadari seberapa jahat sikap dan sifat yang sudah dia berikan buat kamu. Menghambatmu meraih cita, hal yang paling aku sesali. Mengganggumu untuk tetap fokus dalam cuitan tugas akhir, cuman itu yang aku bisa. Lucu memang, setelah merasakan bagaimana hecticnya tugas akhir, kini aku sadar, dukungan dari berbagai pihak memang sangat dibutuhkan terutama mood yang bagus dan aku tidak bisa memberikan itu ke kamu.

Rasanya, pengen sekali mengutarakan alasan dibalik telpon dan tahun baru. Pengen sekali bilang kalo aku gapernah bohong tentang kejadian waktu itu, tentang alasan mengapa dan apa tidak terjawab.

Sampai akhirnya, situasi ikut andil terlampau jauh. Ku akui, aku jahat melampaui kata "banget/sangat".

Dari ini, ku sampaikan patah kata terakhir untuk pertemuan kita.
"Berbahagialah, kamu layak. Maaf atas segala duka dan pematah semangat. Maaf telah menjadi pengacau. Maaf kala tidak bisa memperbaiki semuanya bersama. Maaf menghancurkan berbagai kesempatan yang bisa kita cipta. Maaf untuk perpisahan yang sangat tidak layak. Sekali lagi, sudah waktu nya kamu berbahagia. Selamat dan Tinggal"

Gapapa, memang terlambat untuk menyadari kebodohan itu bukan?



AKU PAMIT.
-ichi-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOP ENTRIES!!

Untukmu yang pernah singgah,

19, 1:37 Kini sudah saatnya kamu menemukan bahagiamu atau lebih tepatnya, kutemukan kamu bahagia. Aku turut berbahagia. Senang ra...