Jumat, 22 Maret 2019

Me , Myself and I

saya adalah anak yang dibesarkan dari sebuah keluarga yang bisa dibilang sudah tamat merasakan naik turunnya kehidupan. saya punya seorang adik perempuan yang sekarang sedang sibuk mengurus kelulusannya di sekolah tingkat akhir. untuk saat ini, saya dan keluarga kecil saya harus rela hidup terpisah demi pendidikan dan pekerjaan yang saya jalani. meski begitu, keadaan mendewasakan saya.

bisa dibilang dulu saya anak yang sangat kekanak-kanakan sampai guru bahasa inggris saya di sekolah menengah pertama menjuluki saya "childish" hingga satu ketika di postingan facebook saya, dia berkata "you are not childish anymore, kamu terlihat sudah dewasa sekali". saya juga tipikal orang yang punya mood yang bisa saja berubah secara drastis, saya juga tidak suka untuk mengalah selama saya merasa saya masih bisa untuk menang, egois bukan? Sebagian sahabat saya juga bilang, saya terlalu mudah untuk dimanfaatkan oleh orang sekitar, terlalu mudah percaya dan terlalu gampang untuk menangis. Saya bahkan selalu kesusahan untuk mencintai diri saya sendiri, saya selalu merasa terkalahkan dengan apa yang otak dan hati saya perdebatkan. Padahal otak selalu mendoktrin untuk bilang tidak, tapi hati selalu saya menuntut untuk bilang iya. Pada dasarnya, saya susah untuk bilang tidak.

berdamai dengan diri sendiri, mencintai diri sendiri merupakan hal yang penting dilakukan guna mengurangi rasa kecewa karena harapan. seringkali, saya kecewa bukan karena harapan yang saya buat, namun karena saya kurang percaya dengan diri saya. 
melupakan tentang self-love, saya termasuk orang yang paling mudah untuk mengacuhkan hal-hal yang saya anggap kurang berguna bagi saya, seperti pembicaraan orang yang sibuk menilai negatif semua kekurangan saya. menurut saya, memikirkan hal yang hanya akan menambah beban pikiran sama dengan membuang waktu saya untuk merasakan kebahagiaan.


Jadi, mencintai diri sendiri itu penting untuk ditanamkan agar kita bisa berdamai dengan diri kita sendiri bahkan bersikap acuh juga penting agar kita tidak sibuk membandingkan hidup kita dengan orang lain. Karena, setiap orang punya kesempatan untuk berbahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOP ENTRIES!!

Untukmu yang pernah singgah,

19, 1:37 Kini sudah saatnya kamu menemukan bahagiamu atau lebih tepatnya, kutemukan kamu bahagia. Aku turut berbahagia. Senang ra...